Header Ads

Ibnu Firnas, Ilmuwan Muslim Penemu Pesawat Layang


Tidak banyak yang tahu bahwa jauh sebelum Wright bersaudara berhasil membuat pesawat terbang ternyata ada seorang ilmuwan muslim yang telah mempelopori upaya tersebut. Ya, pada 875 Masehi,  Abbas ibn Firmas atau yang lazim dikenal dengan nama Ibnu Firnas sudah merancang model pesawat terbang dengan menempatkan bulu pada sebuah bingkai kayu. Prototipe rancangan Ibnu Firnas ini adalah rekaman dokumentasi mengenai pesawat terbang layang yang pertama di dunia.

Ibnu Firmas adalah salah seorang ilmuwan muslim yang sempat merasakan kegemilangan lslam di tanah Eropa, lebih tepatnya di kawasan Andalusia (kini menjadi wilayah Spanyol) di mana peradaban Islam mencapai puncak kejayaannya di segala bidang, termasuk dalam hal ilmu pengetahuan. Sosok jenius bernama lengkap Abbas Qasim Ibnu Firnas dilahirkan pada 810 M, di lzn-Rand Onda, Andalus (sekarang menjadi wilayah Ronda, Malaga, di Spanyol). Menjelang dewasa, Ibnu Firnas pindah ke wilayah Cordova (Cordoba). Selain dikenal sebagai seorang penemu, Ibnu Firnas juga berprofesi sebagai insinyur, penerbang, dokter, penyair dan musisi. Oleh para ilmuwan barat, Ibnu Firnas lebih familiar dengan panggilan Armen Firman.

Ibnu Firnas hidup ketika Andalusia berada di bawah pemerintahan kekhalifahan Umayyah yang berkuasa pada periode 756 sampai dengan 1031 M. Pada 852 M, di bawah kepemimpinan khalifah baru, Abdul Rahman II, Ibnu Firnas mengumumkan maklumat yang membuat geger warga Cordova. Ia menyatakan ingin melakukan uji coba terbang dengan memakai "sayap", lebih tepatnya jubah tanpa lengan, yang dipasangkan di badannya dari menara Masjid Mezquita.

Meskipun mendapat cibiran dan sejumlah perasaan khawatir yang dialamatkan padanya, Ibnu Firnas tetap melakukan percobaan terbang itu dengan penuh percaya diri. Kendati mengalami sedikit luka ringan, ternyata Ibnu Firnas berhasil. Peralatan yang digunakan oleh Ibnu Firnas pada uji coba terbangnya inilah yang menjadi cikal-bakal parasut, bahkan boleh dibilang sebagai parasut pertama yang pernah diciptakan oleh manusia. Selain itu, Ibnu Firnas juga telah berhasil mewujudkan konsep pertama pesawat terbang.

Uji cobanya yang menampakkan hasil memantik Ibnu Firnas untuk lebih serius menyuntuki penemuannya itu. Ia pun mengadakan serangkaian riset untuk mengembangkan konsep dan teori demi mewujudkan impian bahwa manusia pun mampu terbang di angkasa seperti burung-burung di langit. Ibnu Firnas melakukan penelitian berdasarkan gejala dan fenomena alam yang ditemuinya. Ia berpikir keras mengapa burung bisa terbang sementara manusia tidak? Terinspirasi dari sayap burung itulah Ibnu Firnas akhirnya berhasil menciptakan prototipe pesawat layang.

Setelah merasa mantap dan yakin bahwa hasil risetnta bisa segera dipraktikkan, Ibnu Firnas sekali lagi mengabarkan bahwa ia akan melakukan uji coba terbang untuk kedua kalinya. Dengan mempertunjukkan model pesawat layang buatannya, Ibnu Firnas mengundang segenap warga cordova untuk menyaksikan aksi terbangnya. Penduduk kota yang sangat penasaran kemudian berkumpul di sekitar sebuah menara yang akan digunakan sebagai lokasi tinggal landas oleh Ibnu Firnas dan pesawat layangnya. Ia akan melayang dari puncak menara yang digunakannya sebagai titik luncur.

Namun, apes baginya. Cara meluncurnya ternyata kurang sempurna. Akibatnya, Ibnu Firnas terpuruk mencium bumi bersama pesawat layangnya dan menderita cedera yang cukup parah. Insiden tersebut membuatnya tidak bisa lagi melakukan uji coba lanjutan. Akan tetapi, Ibnu Firnas bagaimanapun juga telah berhasil merancang konsep pesawat layang yang akan sangat berguna bagi pengembangan pesawat terbang kelak di masa-masa selanjutnya. Cedera punggung yang parah itu memaksa Ibnu Firnas terpaksa memusatkan diri di laboratoriumnya untuk melakukan serangkaian penelitian lainnya, termasuk mempelajari gejala alam. Ia tertarik dengan, misalnya, proses terjadinya halilintar dan kilat, selain meneliti juga tentang hal-hal lainnya. Kekhusyukan Ibnu Firnas di ruang laboratoriumnya ternyata membuahkan banyak hasil. Ia sukses mengembangkan formula untuk membuat gelas dan kristal, juga ber hasil menciptakan jam air dan beberapa penemuan baru lainnya.

Selain itu, Ibnu Firnas dikenal pula sebagai perangkaian rantai yang menunjukkan peredaran benda-benda langit di tata surya. Tepat pada tahun 888M, akibat luka di punggungnya yang semakin parah, Ibnu Firnas akhirnya meninggal dunia.
Semoga bermanfaat dan terima kasih!

Source Image: Google Image

No comments

Powered by Blogger.